Kamu adalah sebabku tertawa
Dan dia yang memberikanku bahagia
Kamu adalah semu
Sedangkan dia, nyata ..
Kamu bertempat di hatiku
Sedang, dia bertempat disisiku
Kamu yang selalu menoreh luka
Kamu yang selalu menoreh luka
Sedang, dia penyedia bahagia
Membatukah hatiku ?
Butakah mata hatiku ?
Tulikah telinga sukmaku ?
Matikah rasaku ?
Hatiku nyatanya hanya bisa mencintaimu
Air mataku hanya bisa menangisi lukamu
Aku tak pernah bisa,
Memindahkan segala cinta kepada dia
Bodohkah aku ?
Mencintai sosok yang tak pernah mencintaiku,
Merindukan sosok yang tak pernah menyentuh rasaku,
Mencintai sosok yang tak pernah mencintaiku,
Merindukan sosok yang tak pernah menyentuh rasaku,
Menunggu yang tak pernah kembali disisiku
Sedangkan dia, amat mencintaiku
Selalu mencipta bahagia untukku
Memberi seluruh sisa hidupnya untuk menjagaku
Yang terluka ketika rasa cintaku padamu,
Membunuh kesehatanku tanpa ia tau
Begitulah kuatnya rasa yang dia punya
Mulutku tak pernah bisa mengungkap yang sepatutnya terungkap
Namun rasanya, mampu menyibak yang hanya terbias
Nelangsa luka yang masih tersusun rapi berbalut rasa cinta yang luar biasaBisakah cinta memilih ?
Nelangsa luka yang masih tersusun rapi berbalut rasa cinta yang luar biasaBisakah cinta memilih ?
Aku ingin sekali memilih ,
Mencintai dia daripada kamu
Menyerahkan segala cinta yang ku punya untuknya, bukan untukmu
Biarkan luka mengering, meski berbekas
Biarkan rasa tenggelam, bersama lautan luka
Biarkan segala cinta menyerah, seiring pengabaian yang tak pantas
Biarkan ingatanku lumpuh, bersama majunya sang waktu yang punya
daya
Aku hanyalah bayangan ,
Sekedar mimpi,
Yang tak pernah ingin kembali,
Menyentuh segala hal yang berbentuk kamu
Karna kamu hanya angan
Yang sakit jika tak dapat ku gapai
Yang harus ku ikhlaskan saat tak dapat ku capai
Dan harus ku ukir ulang dengan hal baru
Karena tak akan pernah bisa ku rengkuh
0 komentar
Post a Comment