Sunday, April 21, 2013

Tour Guide i love you (part2)


Hari ini begitu melelahkan, berjumpa dengan client yang aneh bin ajaib kali ini memang membuat tenaga dan otak luna terkuras. Dan ini adalah waktunya pulang, benar-benar surga bagi luna. Sampai dirumah nya luna melihat ayahnya sedang berbincang-bincang dengan seseorang. “hey lun, sudah pulang” tanya orang itu. “lho mas abi, iya nih, kapan sampai ?” tanya luna, abi adalah sahabatnya sejak kecil. “ini baru sampai, langsung kesini” katanya. “wah wah kalian ini memang serasi ya” tiba-tiba ayah luna ikut bergabung dalam perbincangan mereka. Luna hanya tersenyum malu. “ayah senang kalau punya menantu seperti nak abi ini” kata ayahnya menambahkan. Luna dan abi hanya tersenyum malu. “katanya sudah mau sidang skripsi ya” tanya abi. “iya nih mas” jawab luna malu-malu. “semangat ya” abi menepuk pundak luna. “wah ya pasti semangat dong kalau abi yang kasih semangat” kata ayah luna. Luna hanya tersenyum. “ya sudah, abi pulang dulu ya om, lun” kata abi pamit pulang. “iya hati-hati di jalan” kata luna dan ayah nya berbarengan.
Tiba-tiba telpon luna berbunyi. ‘bos nelpon ?ada apa sih ?tumben sekali’ setelah menutup telpon luna langsung pamit ke ayah nya untuk pergi ke hotel lagi. ‘ada apa lagi sih ini’ tanya luna dalam hati sambil menghembuskan nafas yang cukup panjang. “lho lun, mau kemana ?” ternyata abi masih ada di halaman rumah nya. “mau ke kantor, di telpon bos ini” kata luna. “ya sudah aku antar saja ya ?” tawar abi. “ga usah mas nanti merepotkan” kata luna.”gak kok, sudah yuk di antar” luna pun di antar oleh abi ke hotel tempat ia bekerja.
“kamu ini selalu terlambat ya” bentak ewin. “hey..hey.. apa-apaan ini ? jangan kasar dong sama perempuan” abi ikut campur. “siapa dia” tanya ewin ke luna dengan nada tinggi. “sudah mas, ini orang yang aku ceritain, sudah gak papa kok” kata luna, “ beneran ?” abi khawatir. “iya beneran kok, sudah pulang saja mas, makasih ya sudah mau antar” kata luna dan abi pun langsung melesat pulang.
“saya mau ke pusat perbelanjaan, antar saya” kata ewin dengan suara yang dingin.
Keesokan pagi nya......
“telat lagi telat lagi !? kamu bisa menghargai waktu gak sih ? sudah sekarang temani saya sarapan” kata ewin membentak. “i..iya” kata luna menuntun jalan. ‘perasaan pagi ini aku udah mandi deh, tapi tetep aja sial’ batin luna. Setelah selesai makan pagi, luna mengajak ewin pergi ke salah satu danau yang cukup terkenal di daerah itu. Tetapi.... “lho kenapa ini ??” tanya ewin sambil membentak. “eh..anu.. sepertinya ada yang rusak, kita minggir dulu ya”kata luna, tanpa harus di setujui oleh ewin luna langsung memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.
“apa nya yang rusak ?” tanya ewin. “aku ga tau... aduh mana sepi jalannya, perkampungan juga jauh, ada hotel di sekitar sini tapi lumayan jauh” kata luna. “saya ga mau tau, saya ga mau nanggung ke rusakan ini, saya di rugikan” kata ewin. “iyaa” kata luna menarik nafas menyabarkan diri. “terus gimana ini ? aku lapar” kata ewin. Luna masuk kedalam mobilnya. “hey mau kemana kamu” triak ewin. “nih” luna memberikan sekotak bekal untuk ewin, bekal itu sebenarnya sarapannya tapi mau bagaimana lagi,luna tidak mau mengambil resiko di saat seperti ini harus mendengar ocehan dari clientnya ini.
“yasudah yuk, kita cari pemukiman dulu, lagian ga ada signal disini” kata luna. Dingin sekali tempat ini, luna yang hanya mengenakan kaos lengan pendek merasa angin begitu menusuk sampai ke tuangnya. Luna hanya bisa memluk tubuhnya sendiri. Tanpa di sangka-sangka ewin melepaskan jaketnya dan di pakaikannya ke luna. “eh, gak usah gak papa kok” kata luna segan. “saya ga mau ambil resiko kalau kamu sakit. Sudah pakai saja” kata ewin tetap dengan nada bicaranya yang dingin.
Merakpun berjalan menyusuri jalan setapak, ditinggalkannya jauh mobil mogok itu. Lama perjalanan sampailah mereka di sebuah hotel. “maaf mba apa masih ada kamar kosong ?kalau ada saya pesan dua kamar” kata luna. “maaf mba, tapi hanya ada satu kamar kosong” kata resepsionis. “oh begitu, yasudah gak papa, saya ambil” kata luna. “satu kamar ? terus ?” tanya ewin. “nanti akukan bisa tidur di mobil, lagi pula ini sudah jadi tanggung jawab ku” kata luna tersenyum. “mobilnya kan jauh” kata ewin. ‘iya memang jauh, gak papa kok” kata luna. “jangan, kita bisa satu kamar, nanti aku yang tidur di kursi atau dimanalah bisa kok” katanya. ‘eh mimpi gak nih’ batin luna. “eh, tenang. Aku orang baik-baik kok, gak mungkin aku ngapa-ngapain kamu,lagian begini juga aku masih punya hati nurani sama perempuan” jelas ewin. Luna hanya mengangguk tersenyum.
“disini ada danau yang gak kalah indahnya dari danau yang mau kita kunjungi, mau kesana ?” tawar luna. “oh, boleh” kata ewin. Mereka berjalan kaki untuk sampai ke danau tersebut, dan tak membutuhkan waktu lama merekapun tiba. “wow, indah sekali tempat ini” kata ewin. “disini memang semua tempatnya indah-indah” kata luna bangga. “oh iya, kalau boleh saya tahu, tujuan kamu kesini ngapain ? ya selain karena tempat disini indah-indah ?” tanya luna hati-hati takut membuat clientnya marah-marah lagi. “hmm, untuk mengobati luka hati, aku mau pergi jauh untuk meluapakan semua luka yang sempat singgah di hati ini, dan tempat disini juga indah, apa lagi disin aku di temani tour guide canti sepertimu” luna langsung memandang ke arah clienntnya itu. “eh gak, anu.. makasih ya sudah bawa aku ke tempat indah seperti ini” kata ewin kikuk. Tiba-tiba suara telpon luna berbunyi. “gak di angkat ?” tanya ewin. “memang boleh ? kan lagi kerja” kata luna. “ya boleh dong, saya gak setega itu kali” kata ewin yang langsung memandang danau di depannya itu. Setelah selesai menelpon luna langsung menghampiri ewin di pinggir danau.
“siapa yang telpon ? pacar ?” tanya ewin. “hmm bukan kok” jawab luan tenang. “kok senyum-senyum gitu tadi pas telponan, lagi-lagi aku ketemu perempuan yang sama sekali gak menghargai laki-laki” ewin berbicara dengan nada yang tinggi. “lho kok gitu ? eh salah paham..” belum selesai luna berbicara sudah langsung di potong oleh ewin. “lho salah paham gimana ? tadi kamu di telpon senyum-senyum tapi aku tanya itu pacar kamu apa bukan kamu bilang bukan” kata ewin. Luna mau menjawab lagi tiba-tiba datang seorang wanita cantik menghampiri mereka. “kamu, ngapain kamu kesini ?!” bentak ewin.

-To Be Continued-

0 komentar

Post a Comment