Wednesday, May 1, 2013

Tour Guide i love you (part3)


“win, maafin aku” kata wanita itu menangis, “aku nyesel, tolong maafin aku, aku ga mau pisah dari kamu” tambah wanita itu. “maaf ? kamu bilang maaf ? kamu sudah mempermalukan aku dan keluargaku, kamu bilang menyesal ? huh” kata ewin dengan nada tinggi tak ada rasa kasihan sedikitpun. “win..”tangisan wanita itu semakin menjadi, luna hanya bingung saja menyaksikan kejadian di depannya itu, dia tidak tahu harus berbuat apa. “tapi maaf kamu terlambat, aku sudah menemukan yang baru dan sudah pasti dia lebih baik dari kamu” ewin memegang tangan luna dan mengajaknya pergi. “ewin, cepat sekali kamu menemukan yang baru..ewin..ewin” wanita itu berteriak-teriak, tapi ewin sama sekali mengacuhkannya, luna hanya bingung tidak tahu harus berbuat apa, tiba-tiba saja ewin langsung memeluk luna. “eh maaf” kata luna berusaha melepaskan pelukan ewin namun ewin memeluknya semaikn erat. “ewin, jadi kamu benar-benar sudah melupakan aku ?” tangis wanita itu. Ewin mengacuhkannya dan segera pergi dengan menggandeng tangan luna. “eh gapapa dia ?” tanya luna, “sudah biarkan saja” jawab ewin.
Keesokannya..
“mobilnya sudah selesai di benerin, yuk kita pulang” kata luna. Mereka pun berjalan menuju mobil. “eh anu, boleh saya ikut kalian ?” ternyata wanita yang kemarin. “oh boleh kok” jawab luna sambil membukakan pintu.  “eh luna” ewin menarik narik baju luna. “ih apa ?” tanya luna. “kok dia di izinin sih ? aduh sini aku aja yang nyetir, kamu duduk di sebelah saya ya” kata ewin. Mereka pun segera masuk kedalam mobil. Di tengah jalan ewin tiba-tiba saja memegang tangan luna. Luna sudah mulai terbiasa karena ini adalah tak tik ewin untuk membuat wanita itu sakit hati melihat kedekatan ewin dan luna.
Lama perjalanan sampailah mereka di hotel. Setibanya di hotel ewin langsung memeluk luna “thanks” ewin berbisik di telinga luna dan langsung masuk ke dalam, luna melihat ekspresi wajah wanita itu yang sangat sedih melihat ewin memeluk luna. Meskipun luna tahu itu hanya lah sebuah sandiwara tetapi luna merasakan getaran aneh setiap bagian dari tubuh ewin bersentuhan dengan nya. ‘ah sudahlah,jangan terlalu di fikirkan” batin luna.
Keesokan paginya luna berangkat lebih awal, dia malas mendengar ocehan clientnya itu lagi, “luna, boleh saya berbicara dengan mu ?” terdengar suara wanita di belakangnya, ternyata itu adalah wanita yang kemarin. “perkenalkan namaku sely” dia mengulurkan tangannya dan langsung di sambut oleh luna. “oh boleh, yuk kita ke pantai belang hotel ini saja” tawar luna, mereka pun langsung berjalan menuju tempat yang luna tunjukkan. “aku tau, kamu sama ewin gak beneran kan ?itu semua bohong” sely langsung ke inti persoalan. “oh kamu sudah tahu ya ?” jawab luna seadanya. “aku mohon sama kamu, jauhin dia. Sakit rasanya melihat kalian seperti itu” sely langsung menangis. “ya seharusnya dia yang jauhin aku, seharusnya dia pergi dari sini. Disini kan rumah aku, aku ga bisa dong ninggalin tempat ini” jawab luna tenang. “terus aku harus bagaimana ?” tanya sely. “aku juga ga tau kamu harus gimana, tapi saran aku mending di bicarakan baik-baiklah sama ewin, sakit hati itu susah nyembuhinnya, kamu yang sabar aja, pelan-pelan kamu ajak ngomong dia” saran luna.  “eh itu ewin, mukanya khawatir banget, pasti dia cari kamu” kata luna, ewin terlihat terburu-buru dan wajahnya begitu panik,tak pernah luna melihatnya seperti itu. “kamu kemana aja sih ?” tanyanya dengan nada tinggi, dan tiba-tiba saja langsung memeluk luna. Hati luna langsung berdebar kencang  ‘aduh tenang lun tenang, ini cuman bikin sely cemburu’ luna menenangkan hatinya. “kamu tau dari mana aku disini ?” tanya luna. “tadi pegawai hotel ada yang bilang kamu disini sama sely” jawab ewin. “lun, jangan percaya apa kata dia, dia cuman masalalu aku oke ?” kata ewin. “apasih ? dia ga bilang apa-apa kok,lebih baik kamu selesaikan dulu masalah kamu sama dia” kata luna.
“ewin, ayo pulang, aku mau kita seperti dulu lagi” luna yang mendengar itu ntah kenapa merasa sakit hati dan langsung saja pergi meninggalkan mereka berdua. “lun..luna tunggu” ewin hendak mengejar luna namun di tahan oleh sely.
“aaah selesai juga ngadepin clientnya yang bawel” luna berbicara dengan dua teman yang bekerja di hotel itu. “oh iya lun, ini gaji kamu, dan ini ada surat dari ewin” dani yang merupakan sahabat sekaligus boss nya itu menyerah kan dua buah amplop. “ciee cieee luna” wina menambahkan. “hum, kangen juga ya sama bawelannya” kata luna. “wahh besok lagi kalo ada client bawel kasih ke kamu aja deh ya lun hahaha” dani dan wina tertawa terbahak-bahak. “jadi ada yang kangen nih yee ceritanya haahha” wina menambahkan. “apasih” luna cemberut yang langsung disambut tawa oleh yang laiinnya.
Luna membaca surat itu “hay lun, maaf ya aku pergi ga pamit-pamit dulu. Makasih udah mau nemenin aku selama di sana, makasih udah mau jadi sahabat aku di sana, pokoknya makasih buat semuanya. Maaf kalau aku sering marah-marah sama kamu, maaf kalau aku selalu bawel, pokoknya maaf deh ya aku suka nyebelin. Aku harap bisa ketemu kamu lagi suatu saat nanti see you” luna tersenyum membaca surat itu. “apa lun isi suratnya ? mau tau dong ?? kamu sampai senyum-senyum gitu hahaha” wina dan dani tertawa terbahak-bahak.
“wah ramai sekali ada apa ini..dan apa itu lun ?” tiba-tiba abi datang dan ikut bergabung. “oh ini, ini surat dari client aku, isinya ucapan terimakasih” jawab luna. Dani dan wina hanya diam, mereka tidak berani menggoda luna lagi karna mereka tahu ada hubungan spesial antara abi dan luna. “eh iya besok kamu sidang skripsi ya lun ? wah semangat ya” kata wina memberi semangat. “iya nih, makasi ya” jawab luna tersenyum. Skripsinya ini sejenak mengalihkan perhatiannya dari ewin.

-To Be Continued-

0 komentar

Post a Comment