“mana ya orangnya” luna berjalan
menyusuri pantai sambil memperhatikan wajah setiap orang kalau-kalau orang itu
adalah orang yang ada di foto yang saat ini di genggamnya. “ah itu dia” luna melihat seorang pria yang
ada di pinggir pantai yang sedang bertelpon. Luna pun segera menghampirinya.
“iya ma, aku baik-baik saja, ini
adalah tempat yang indah, aku akan ada di sini selama seminggu” kata pria itu
berbicara di telponnya. “iya ma, oke deh” kata pria itu mengakhiri telponnya. ‘untung
saja, sepertinya dia orang yang ramah’ batin luna.
“maaf, apakah anda pak ewin, saya
tour guide anda” kata luna sambil senyum semanis mungkin. Luna adalah seorang
tour guide sebuah hotel “jam berapa ini ? kita janji bertemu disini 2 jam yang
lalu, kenapa baru sampai !? lelet sekali kerja kamu, kalau begini saya bisa
laporkan kamu ke bos kamu !!” pria itu
meledak-ledak. ‘aduuhhh tidak seperti yang di bayangkan’ batin luna. “maaf tadi
ada sedikit masalah di jalan” kata luna takut. “saya gak peduli mau ada badai,
ada banjir, tanah longsor, gempa bumi, pokoknya saya gak peduli, kalau sudah
masalah waktu saya tidak bisa toleransi, semua itu harus on time. Di awal saja sudah begini bagaimana nanti-nanti” kata pria
itu makin meledak-ledak. Luna semakin
bingung harus berbuat apa lagi untuk menenangkan pria ini, luna hanya bisa
tersenyum masam.
“yasudah, antarkan saya ke tempat
yang indah” kata pria itu sambil berjalan meninggalkan luna, luna hanya bengong
sendiri. “hey kamu, sudah membuat saya menunggu dua jam sekarang masih bisa
diam di sana !?! kamu bisa cepat sedikit gak !!!” bentak pria itu. “eh iya maaf
pak ewin” luna berlari mengejar clientnya
itu. “pak ? kamu bilang pak ? coba kamu lihat wajah saya baik-baik, apakah saya
sudah seperti bapak-bapak” kata orang itu. “oh maaf om” kata luna bingung. “om,
mata kamu dimana ? umur saya dan kamu sepertinya tidak jauh berbeda jangan
panggi saya om” kata pria itu. “terus saya harus panggil apa ?” tanya luna. “panggil
saya ewin saja” kata nya dan langsung melanjutkan perjalanannya. Luna hanya
bisa mengelus dada mendapatkan seorang client yang aneh bin ajaib seperti orang
ini. “hey kamu, bisa cepat sedikit tidak !!!” ewin berteriak. “eh, i..iya..”
luna berlari menghampiri client nya itu.
“kita mau pergi kemana ya ?”
tanya luna. “hey, kamu ini sudah lelet tidak pintar juga ya ternyata !? disini
kan kamu yang tau daerah sini, dan kamu juga kan tour guide, seharusnya saya
yang tanya ke kamu” ewin membentak-bentak luna. ‘heran deh sama ini orang,
hobby nya marah-marah terus’ batin luna. “oke, ganti pertanyaan, maaf anda mau
saya antarkan ke tempat yang bagaimana ?” tanya luna sabar dengan senyum yang
selalu merekah di bibirnya. “tadi saya sudah bilang, disini kamu yang tahu
wilayah sini kan ? gak paham-paham juga sih” luna hanya menarik nafas panjang. “oke
ikut saya” kata luna. Luna membawanya ke mobil milik hotel. “kita mau pergi
kemana ?” tanya ewin. “saya kan tour guide, anda terima beres saja, yang pasti
tempatnya indah” kata luna tersenyum. Ewin hanya mengangguk dan segera duduk di
kursi belakang.
“nah kita sudah sampai, ini
pantai yang paling terkenal disini, dan yang paling indah tentunya.” Jelas luna
panjang lebar. “penjelasan yang lain dong, yang kamu jelasin itu sudah pernah
aku baca sebelumnya di internet” kata ewin sambil asik memotret. Luna kesal
sekali menghadapi client yang satu ini. “oke, apa yang belum pernah kamu baca ?”
tanya luna kesal. “kamu ini tadi sudah dibilang, kamu yang punya wilayah ini,
jadi mana aku tau apa yang belum pernah aku baca” bentak ewin. ‘uurrghhh ini
orang abis makan apa sih ? bentak-bentak terus kerjaanya dari tadi’ batin luna.
Luna hanya diam dan mengikuti clientnya berjalan di sepanjang pantai. “hey aku
ga bayar kamu yang cuman diem aja ya” lagi-lagi ewin membetntak luna. ‘astaga,
mimpi apa semalam ketemu orang macam ini’ luna pun menjelaskan tentang pantai
itu, untungnya ewin hanya diam.
“sudah mau malam, mari kita
kembali ke hotel, nanti takutnya kalau tertinggal makan malam” ajak luna. “aku
mau lihat sunset disini” kata ewin. Luna mencari tempat yang nyaman untuk nya
dan clientnya itu. “halo” ewin mengangkat telponnnya. “untuk apa kamu hubungi
aku lagi, gak puas kamu nyakitin aku, aku gak mau kamu hubungin aku lagi mulai
detik ini” ewin menelpon sambil menangis. ‘eh ini orang bisa nangis juga,lucu
ya dia’batin luna sambil menahan tawanya.
Setelah menutup telponnya,
tiba-tiba saja ewin langsung memeluk luna, luna hanya diam sambil
terbengong-bengong ‘ini orang makan apa sih’ pikirnya. Ewin menangis di pelukan
luna. Ewin melepaskan pelukannya “kamu gak usah sok simpati sama masalah saya”
bentak ewin tapi sambil menangis lagi dan langsung memeluk luna lagi. ‘eh apa
sih ini orang, gila ya dia’ pikir luna. Ewin melepaskan pelukannya dan
melanjutkan perjalannya. “hey kamu cepat sedikit bisa kan !?!” bentak ewin ‘eh
ini orang kenapa sih’ batin luna kesal.
-To Be Continued-
0 komentar
Post a Comment