“orang
itu sedikit aneh ya ?”
“hush
jangan gitu, nanti dia tersinggung” kata petter. mereka pun kembali menikmati
makanan mereka. “kalian sedang
membicarakan apa ?”tanya rey yang datang dengan membawa tiga gelas air putih
dan meletakkannya di meja. “itu ada orang baru datang, dia begitu aneh” jawab
joe, rey segera duduk dan melihat ke seseorang yang sedang mereka bicarakan.
petter
merasa ada yang tidak beres dari pria aneh itu. Sepertinya ia sedang mengawasi
seseorang dari kafetaria ini. joe pun juga merasakan hal yang sama. Sedangkan
rey tak mau ambil pusing.
“kita
main ke rumah dokter denny yuk setelah ini” usul petter. “ah ide bagus” jawab
joe dan rey kompak, mereka sangat enggan untuk kembali ke sekolah, karena di
sekolah begitu suntuk.
Setelah
selesai makan mereka pun segera bergegas mengambil sepeda mereka dan menuju
rumah dokter denny. “hallo dokter”kata mereka berbarengan ketika sudah sampai
di depan rumah dokter denny,”hallo” kata dokter denny, dokter denny sedang
menyirami bunga di halaman rumahnya.
“ada
apa ?tumben sekali” dokter denny meletakkan selang airnya. “yuk silahkan masuk
dulu” tawar dokter denny. Mereka semua pun masuk. “kami kebetulan sedang ke
kota jadi sengaja kami mampir ke rumah dokter karna malas kembali kesekolah”
jelas petter. “oh begitu. sebentar,Kalian mau minum apa ?coklat hangat mungkin
?”tawar dokter denny. “oh boleh” kata mereka kompak.
Mereka
semua berbincang-bincang dengan serunya, coklat hangat di cuaca yang dingin
memang sangat cocok untuk menemeni perbincangan mereka.
Sudah
pukul 5 sore, mereka pun kembali ke sekolah mereka. Mereka tak ingin
ketinggalan makan malam. Mereka bersepeda santai, jarak dari sekolah mereka ke
tempat ini tak begitu jauh, mereka hanya membutuhkan waktu setengah jam saja
dengan bersepeda.
Sesampainya
di sekolah mereka langsung menuju ke asrama untuk mandi. Setelah selesai Mereka
pun berjalan ke arah ruang makan, dari jauh sudah tercium kentang goreng yang
membuat siapa saja tertarik untuk segera menyantapnya. Sesampainya di sana
ternyata sudah ramai sekali. Mereka memilih tempat di dekat jendela. Ternyata
menu malam ini adalah kentang goreng dan daging asap. Cukup mengugah selera
mereka, mereka sampai menambah masing-masing 2 porsi. Nasi goreng yang mereka
makan pagi+ayam panggang di rumah dokter denny tadi ternyata tak cukup
mengganjal perut mereka.
Sebelum
mereka meninggalkan ruang makan mereka mengisi plastik mereka dengan kentang
goreng, kentang rebus dan mengisi botol mereka dengan lemon tea. Kemudian mereka
menyembunyikanya di samping badan mereka,bersyukur tak ada yang memperhatikan
mereka. mereka berjalan menuju taman sekolah.
Tamaan
sekolah begitu indah pada malam hari. Lampu taman bersinar terang. Sayang
sekali langit tertutup awan sehingga mereka tidak bisa melihat bintang-bintang.
“ah di sini terlu dingin kita masuk aja yuk, ke markas aja bagaimana ?” joe
mengusulkan. Petter dan rey pun mengiyakan.karena memang mereka merasa
kedinginan karna hanya mengenakan kaos tanpa jaket atau sweater.
Mereka
pun mengeluarkan bungkusan masing-masing. “aku masih penasaran dengan orang
aneh yang kita temui tadi sore” joe melahap kentang rebusnya. “iya sama, kurasa
dia tidak cocok mengenakan baju itu untuk pergi ke sebuah kafetaria . lebih
cocok untuk pergi ke restoran berbintang.” Ujar rey sambil memakan kentang
goreng dengan lahap nya.
“ntah
lah mungkin hanya kebetulan saja, seperti yang sudah kita lihat. Hampir semua
restoran kan penuh sesak” petter berpendapat
“iya,
kita harus positif thinking saja lah. Oh iya apa rencana kita besok ?”
“ke
kafetaria itu lagi saja bagaimana ?”kata petter yang langsung di setujui oleh
rey dan joe.
Tak
terasa sudah jam 9 malam, jam 9 malam murid-murid wajib sudah berada di asrama
nya. Mereka pun bergegas pergi ke asrama
Keesokan
paginya begitu cerah, hari sepertinya membalas hari kemarin yang begitu suram.
Hari ini matahari bersinar terang, rumput hijau masih di selimuti embun pagi,
burung-burung berkicau dengan merdunya. Bunga-bunga bermekaran.
Setelah
mereka selesai makan pagi, mereka pun segera bergegas ke gudang sepeda. Mereka
akan ke kafetaria dengan mengendarai sepeda mereka. Mereka tidak mau
menggunakan angkutan umum, bukan kerena apa-apa, tapi menurut mereka lebih
sehat mengendarai sepeda dari pada harus naik angkutan umum,selain itu juga
untuk mengendarai sepeda tak perlu mengeluarkan ongkos sama sekali. Jadi mereka
bisa menabung untuk keperluan yang lebih penting lainnya.
Mereka
menyusuri kota dengan bersepeda santai, tak hanya mereka saja yang bersepada,
kebanyakan penduduk di sini pun lebih suka mengendarai sepeda dan berjalan kaki
ketimbang mengendarai mobil atau pun sepeda motor, sehingga tak banyak
kenderaan mobil di sini membuat kota ini bebas dari macat yang panjang.
Tak
membutuhkan waktu yang lama, 30 menit kemudian mereka pun sampai ke kafetaria
yang terletak di taman kota. Setelah sampai mereka langsung menuju tempat yang
paling nyaman, yaitu dekat kaca jendela. Karena dari situ mereka bisa melihat
hilir mudik orang-orang yang melintasi tempat itu. Selain itu mereka juga bisa
leluasa melihat sepeda mereka kalau-kalau ada orang yang berniat jahat.
“mau
pesan apa kau ?” tanya petter.
“aku
es krim coklat” kata joe dengan bersemangat.
“aku
juga” kata rey
“kami memesan 3 es krim coklat” kata petter
kepada pelayan. Setelah mencatat pesanan mereka pelayan itu pergi dengan senyum
yang merekah di bibir nya.
“aku sudah tak sabar
menunggu waktu liburan” kata joe bersemangat.
“ini sudah termasuk
liburan kan” kata rey, memang menjelang pembagian rapor ini tidak ada kegiatan
yang berarti di sekolah, termasuk club detective mereka yang sudah mulai libur.
Tak lama kemudian pelayan pun datang dengan membawakan pesanan mereka. “terimakasih”
kata petter,rey dan joe bersamaan. Pelayan itu tersenyum dan pergi.
“aku masih penasaran denga pria yang
kita temui kemarin di sini” kata petter memulai percakapan, ia memang sangat
penasaran bahkan semalam pun ia sempat memikirka orang itu.
“iya
sama. aku juga, sangat penasaran dengan orang itu. Tahukah kamu. Orang itu ada
di sini lagi. Di tempat nya yang kemarin” kata rey sambil memandang ke arah
pojok ruangan itu. Petter dan joe langsung menengok. Dan ternyata benar, orang
itu ada lagi di sana. “ah,dia pasti sedang mengawasi sesuatu dari balik kaca
matanya itu” kata petter penuh selidik.
.
Orang itu mengenakan kaos berwarna biru tua, dengan celana jean’s berwarna
hitam,dan mengenakan kacamata berwarna hitam pula.
“sebenarnya
apa sih yang dia awasi ? dia agak mencurigakan” kata joe sedikit berbisik agar
tak ada orang yang mendengar percakapan mereka.
“ntah
lah, bagaimana jika kita mengawasi nya saja dari sini” usulan dari joe langsung
di setujui oleh petter.
Pria
tersebut sedang membaca koran nya, tetapi matanya sekali-kali tampak mengintip
ke arah kaca di depannya. Pria tersebut pun berdiri dan menuju pintu untuk
keluar dari kafe tersebut. “eh, dia pergi, ayo kita ikuti” kata petter
memimpin. Mereka pun langsung keluar dari kafe tersebut setelah membayar
makanan mereka.
Mereka
langsung mengambil sepeda mereka dan mengikuti pria tersebut. Pria tersebut
berjalan ke arah taman dengan mengenakan tas kerjanya yang ia pegang di tangan
kiri, ternyata cara berjalannya menandakan kakinya sedang tak sehat, mungkin
saja sedang terkilir.
Petter,rey
dan joe tetap mengawasi pria tersebut,tiba-tiba ada seseorang yang berlari dan
menjambret tas pria tersebut, ketika pria tersebut hendak berlari ia terjatuh
karena masalah dengan kaki nya. petter yang langsung tersadar pria tersebut
membutuh kan bantuan langsung menyandarkan sepedanya dan berlari mengejar
penjambret itu. “eh petter mau kemana ?”
TO BE CONTINUED
(review please)
ending nya masih lama ? penasaran .-.
ReplyDeletekalau sudah di bukukan kabar-kabar ya :D
ReplyDelete-morata