Monday, April 1, 2013

Club Detective School (part18)


“orang itu sedikit aneh ya ?”
“hush jangan gitu, nanti dia tersinggung” kata petter. mereka pun kembali menikmati makanan mereka.  “kalian sedang membicarakan apa ?”tanya rey yang datang dengan membawa tiga gelas air putih dan meletakkannya di meja. “itu ada orang baru datang, dia begitu aneh” jawab joe, rey segera duduk dan melihat ke seseorang yang sedang mereka bicarakan.
petter merasa ada yang tidak beres dari pria aneh itu. Sepertinya ia sedang mengawasi seseorang dari kafetaria ini. joe pun juga merasakan hal yang sama. Sedangkan rey tak mau ambil pusing.
“kita main ke rumah dokter denny yuk setelah ini” usul petter. “ah ide bagus” jawab joe dan rey kompak, mereka sangat enggan untuk kembali ke sekolah, karena di sekolah begitu suntuk.
Setelah selesai makan mereka pun segera bergegas mengambil sepeda mereka dan menuju rumah dokter denny. “hallo dokter”kata mereka berbarengan ketika sudah sampai di depan rumah dokter denny,”hallo” kata dokter denny, dokter denny sedang menyirami bunga di halaman rumahnya.
“ada apa ?tumben sekali” dokter denny meletakkan selang airnya. “yuk silahkan masuk dulu” tawar dokter denny. Mereka semua pun masuk. “kami kebetulan sedang ke kota jadi sengaja kami mampir ke rumah dokter karna malas kembali kesekolah” jelas petter. “oh begitu. sebentar,Kalian mau minum apa ?coklat hangat mungkin ?”tawar dokter denny. “oh boleh” kata mereka kompak.
Mereka semua berbincang-bincang dengan serunya, coklat hangat di cuaca yang dingin memang sangat cocok untuk menemeni perbincangan mereka.
Sudah pukul 5 sore, mereka pun kembali ke sekolah mereka. Mereka tak ingin ketinggalan makan malam. Mereka bersepeda santai, jarak dari sekolah mereka ke tempat ini tak begitu jauh, mereka hanya membutuhkan waktu setengah jam saja dengan bersepeda.
Sesampainya di sekolah mereka langsung menuju ke asrama untuk mandi. Setelah selesai Mereka pun berjalan ke arah ruang makan, dari jauh sudah tercium kentang goreng yang membuat siapa saja tertarik untuk segera menyantapnya. Sesampainya di sana ternyata sudah ramai sekali. Mereka memilih tempat di dekat jendela. Ternyata menu malam ini adalah kentang goreng dan daging asap. Cukup mengugah selera mereka, mereka sampai menambah masing-masing 2 porsi. Nasi goreng yang mereka makan pagi+ayam panggang di rumah dokter denny tadi ternyata tak cukup mengganjal perut mereka.
Sebelum mereka meninggalkan ruang makan mereka mengisi plastik mereka dengan kentang goreng, kentang rebus dan mengisi botol mereka dengan lemon tea. Kemudian mereka menyembunyikanya di samping badan mereka,bersyukur tak ada yang memperhatikan mereka. mereka berjalan menuju taman sekolah.
Tamaan sekolah begitu indah pada malam hari. Lampu taman bersinar terang. Sayang sekali langit tertutup awan sehingga mereka tidak bisa melihat bintang-bintang. “ah di sini terlu dingin kita masuk aja yuk, ke markas aja bagaimana ?” joe mengusulkan. Petter dan rey pun mengiyakan.karena memang mereka merasa kedinginan karna hanya mengenakan kaos tanpa jaket atau sweater.
Mereka pun mengeluarkan bungkusan masing-masing. “aku masih penasaran dengan orang aneh yang kita temui tadi sore” joe melahap kentang rebusnya. “iya sama, kurasa dia tidak cocok mengenakan baju itu untuk pergi ke sebuah kafetaria . lebih cocok untuk pergi ke restoran berbintang.” Ujar rey sambil memakan kentang goreng dengan lahap nya.
“ntah lah mungkin hanya kebetulan saja, seperti yang sudah kita lihat. Hampir semua restoran kan penuh sesak” petter berpendapat
“iya, kita harus positif thinking saja lah. Oh iya apa rencana kita besok ?”
“ke kafetaria itu lagi saja bagaimana ?”kata petter yang langsung di setujui oleh rey dan joe.
Tak terasa sudah jam 9 malam, jam 9 malam murid-murid wajib sudah berada di asrama nya. Mereka pun bergegas pergi ke asrama
Keesokan paginya begitu cerah, hari sepertinya membalas hari kemarin yang begitu suram. Hari ini matahari bersinar terang, rumput hijau masih di selimuti embun pagi, burung-burung berkicau dengan merdunya. Bunga-bunga bermekaran.
Setelah mereka selesai makan pagi, mereka pun segera bergegas ke gudang sepeda. Mereka akan ke kafetaria dengan mengendarai sepeda mereka. Mereka tidak mau menggunakan angkutan umum, bukan kerena apa-apa, tapi menurut mereka lebih sehat mengendarai sepeda dari pada harus naik angkutan umum,selain itu juga untuk mengendarai sepeda tak perlu mengeluarkan ongkos sama sekali. Jadi mereka bisa menabung untuk keperluan yang lebih penting lainnya.
Mereka menyusuri kota dengan bersepeda santai, tak hanya mereka saja yang bersepada, kebanyakan penduduk di sini pun lebih suka mengendarai sepeda dan berjalan kaki ketimbang mengendarai mobil atau pun sepeda motor, sehingga tak banyak kenderaan mobil di sini membuat kota ini bebas dari macat yang panjang.
Tak membutuhkan waktu yang lama, 30 menit kemudian mereka pun sampai ke kafetaria yang terletak di taman kota. Setelah sampai mereka langsung menuju tempat yang paling nyaman, yaitu dekat kaca jendela. Karena dari situ mereka bisa melihat hilir mudik orang-orang yang melintasi tempat itu. Selain itu mereka juga bisa leluasa melihat sepeda mereka kalau-kalau ada orang yang berniat jahat.
“mau pesan apa kau ?” tanya petter.
“aku es krim coklat” kata joe dengan bersemangat.
“aku juga” kata rey
 “kami memesan 3 es krim coklat” kata petter kepada pelayan. Setelah mencatat pesanan mereka pelayan itu pergi dengan senyum yang merekah di bibir nya.
“aku sudah tak sabar menunggu waktu liburan” kata joe bersemangat.
“ini sudah termasuk liburan kan” kata rey, memang menjelang pembagian rapor ini tidak ada kegiatan yang berarti di sekolah, termasuk club detective mereka yang sudah mulai libur. Tak lama kemudian pelayan pun datang dengan membawakan pesanan mereka. “terimakasih” kata petter,rey dan joe bersamaan. Pelayan itu tersenyum dan pergi.
            “aku masih penasaran denga pria yang kita temui kemarin di sini” kata petter memulai percakapan, ia memang sangat penasaran bahkan semalam pun ia sempat memikirka orang itu.
“iya sama. aku juga, sangat penasaran dengan orang itu. Tahukah kamu. Orang itu ada di sini lagi. Di tempat nya yang kemarin” kata rey sambil memandang ke arah pojok ruangan itu. Petter dan joe langsung menengok. Dan ternyata benar, orang itu ada lagi di sana. “ah,dia pasti sedang mengawasi sesuatu dari balik kaca matanya itu” kata petter penuh selidik.
. Orang itu mengenakan kaos berwarna biru tua, dengan celana jean’s berwarna hitam,dan mengenakan kacamata berwarna hitam pula.
“sebenarnya apa sih yang dia awasi ? dia agak mencurigakan” kata joe sedikit berbisik agar tak ada orang yang mendengar percakapan mereka.
“ntah lah, bagaimana jika kita mengawasi nya saja dari sini” usulan dari joe langsung di setujui oleh petter.
Pria tersebut sedang membaca koran nya, tetapi matanya sekali-kali tampak mengintip ke arah kaca di depannya. Pria tersebut pun berdiri dan menuju pintu untuk keluar dari kafe tersebut. “eh, dia pergi, ayo kita ikuti” kata petter memimpin. Mereka pun langsung keluar dari kafe tersebut setelah membayar makanan mereka.
Mereka langsung mengambil sepeda mereka dan mengikuti pria tersebut. Pria tersebut berjalan ke arah taman dengan mengenakan tas kerjanya yang ia pegang di tangan kiri, ternyata cara berjalannya menandakan kakinya sedang tak sehat, mungkin saja sedang terkilir.
Petter,rey dan joe tetap mengawasi pria tersebut,tiba-tiba ada seseorang yang berlari dan menjambret tas pria tersebut, ketika pria tersebut hendak berlari ia terjatuh karena masalah dengan kaki nya. petter yang langsung tersadar pria tersebut membutuh kan bantuan langsung menyandarkan sepedanya dan berlari mengejar penjambret itu. “eh petter mau kemana ?”

TO BE CONTINUED
(review please)  


2 komentar:

  1. ending nya masih lama ? penasaran .-.

    ReplyDelete
  2. kalau sudah di bukukan kabar-kabar ya :D

    -morata

    ReplyDelete