Saturday, March 30, 2013

Club Detective School (part15)


Petter segera pergi ke markas, ternyata teman-temannya ada di sana. “petter, ternyata, orang itu benar-benar pak oskar dan pak thom.kita harus bagaimana ?” joe dan rey begitu pucat. “kita harus bertemu dengan mereka.” Wajah joe dan rey berubah. “kalan kenapa ?” tanya petter bingung, teman-temannya memandang ke belakang petter sambil membelalakkan matanya, “be..beel...belakang mu...” kata rey sambil menunjuk.
Petter menoleh dan ternyata pak oskar dan pak thom, wajah nya begitu kusut, kantung matanya terlihat jelas menandakan mereka tak pernah tidur. “oh anda, aku sudah tahu semuanya” kata petter dan berjalan ke arah pak oskar dan pak thom.
“petter hati-hati” rey berteriak. “tenang saja”petter terlihat santai. “aku sudah tau semua nya, dan ternyata ini semua hanyalah tipuan..teman-teman kita di tipu oleh mereka” joe dan rey begitu kaget ketika petter memeluk pak oskar dan pak thom.
“mereka hanya memberi kita sebuah latihan” kata petter. “bagaimana kau tahu ?” tanya rey yang tak bisa membendung lagi rasa ingin tahu nya. “aku bertemu dengan sam tadi si perpustakaan, di tidak di culik... ya memang dia di culik, tetapi hanya untuk menguji kita saja. Aku menemukan pintu rahasia di perpustakaan.”
“bagaimana cara nya ?” tanya pak oskar setengah tak percaya. “Saya mengeluarkan korek api dan menyalakannya, saya arahkan ke arah lemari tersebut. Ternyata api nya menari-nari yang membuktikan bahwa ada ruangan di balik lemari itu. Saya pun melihat-lihat buku nya dan ternyata ada salah satu buku yang bergambar kunci kecil di rak yang paling bawah, ketika saya tarik keluar lemari bukunya bergerak, dan ketika saya melihat ke dalam ternyata ada ruangan dimana sam berada. Dia baik-baik saja. Dia sedang mengerjakan tugas-tugas sekolah nya. Dia pun menceritakan semuanya kepada saya.” rey dan joe merasa bersalah, mereka langsung berlari ke arah pak thom dan meminta maaf.
“iya-iya tak masalah, sejauh ini kalian hebat sekali kerja sama yang bagus” kata pak oskar. “oke, saya akan ke perpustakaan dan menyuruh sam untuk keluar.” Pak thom pun berlalu.
“kalian, tim yang paling bagus yang pernah saya punya.kerja sama kalian, rasa solidaritas, dan yang terpenting adalah rasa setia kawan kalian, kalian saling melindungi satu sama lain. Kalian hebat sekali. Joe dan rey silahkan kalian kembali ke kastil dulu aku ingin berbicara dengan mu petter” joe dan rey segera keluar.
“petter, lain kali jangan lakukan hal ini lagi, kau tahu ? aku dan pak thom begitu mencemaskan mu, kami tak bisa tidur, kau tahu di luar sana banyak sekali orang jahat berkeliaran, kau tahu, jack yang baru saja keluar dari penjara sangat membenci ayah mu, kau bisa saja celaka, mulai sekarang, lebih baik kau tidak menggunakan nama smith mu itu” petter seperti sedang berhadapan dengan ayah nya.
“untung saja ayah mu memberitahu ku keberadaan mu, sehingga aku bisa sedikit bernafas lega, setidak nya kau berada di tangan yang tepat.mulai minggu ini akan banyak sekali mata-mata yang akan mengawasi mu jika kau ada di di luar sekolah, tapi ku sarankan sebaiknya kau tidak berkeliaran di kota sampai penjahat itu tertangkap lagi”
“pak oskar, maafkan aku, sudah membuat kalian semua kerepotan. Aku tak bermaksud. Sekali lagi maafkan aku” petter menunduk lesu. Lagi-lagi ia hanya mengikuti ego nya saja.
“tak masalah, ayo. Aku akan mengantarkan mu ke aula untuk makan malam.”
“pak oskar..”
“iya, ada apa ?”
“sebelum jack membunuh ku, aku yang akan menjebloskan jack ke penjara lebih dahulu” pak oskar yang mendengar semangat petter tersenyum, wajah kusut nya mulai menghilang,wajah nya kembali di penuhi kehangatan. sesampainya aula, semua mata langsung tertuju ke petter. Petter tak mau ambil pusing ia terus berjalan di sebelah pak oskar. Kasak kusuk mulai terdengar, tetapi petter menghiraukannya saja.
“petter, kau tak apa-apa ? banyak sekali gosip tentang kepergian mu, ada yang bilang kau di culik, ada yang bilang kau di bunuh karena tahu identitas penculik sam” tanya jody. “aku rawat inap di rumah seorang dokter di kota,” jawab petter tersenyum dan duduk di sebelah ke dua sahabatnya.
“tadi apa yang kalian obrolkan di markas ?” tanya joe penasaran. “nanti saja aku ceritakan.” Petter hanya mengaduk-aduk nasi di depannya, ia sama sekali tak merasa lapar, ia memikirkan kata-kata pak oskar tadi. Ternyata banyak sekali yang mengincar nyawa keluarganya. Ini kah resiko menjadi seorang pekerja misteri ?. pikir petter.
“kau tidak makan ?” tanya rey cemas melihat keadaan petter yang sedikit kacau. “aku tak lapar sama sekali.” Jawabnya sambil memandang kosong ke arah piringnya. “kau harus makan” pak thom berbicara padanya. “kesehatan mu belum pulih seratus persen” petter hanya berdiri dan pergi dari aula. “kalian bawakan kue untuknya kalau-kalau ia lapar” pak thomas mengusulkan dan segera bergabung ke meja pak oskar dan guru lainnya.
Petter berjalan ke arah asrama nya. Ternyata tak ada orang sama sekali di asrama. Petter masuk ke kamarnya, ia meminum obatnya dan segera merebahkan diri nya. Ia melihat arlojinya, ternyata masih pukul 6.30, ia bangun lagi untuk mandi dan berganti pakaian.
Selesai mandi ia begitu mengantuk, efek dari obatnya sudah mulai bereaksi. Ia merebahkan diri nya di tempat tidur nya. Terdengar suara orang masuk ke kamarnya, tetapi ia tak mempedulikannya. “petter ? kau baik-baik saja ?” ternyata yang datang adalah joe.
peter pura-pura tidur, ia memejamkan matanya, ia merasakan sepertinya joe membuka kelambunya, dan menyentuh keningnya. “astaga” joe keluar dan berlari, petter tak tahu kenapa joe begitu, tetapi ia tak ambil pusing. Ia pun tertidur.
ia bermimpi aneh sekali, ia melihat sekelompok orang yang berpakaian serba hitam, dan ia melihat seseorang yang pernah ia lihat di koran, orang itu adalah jack, petter tak begitu jelas melihatnya. Mereka sedang berpesta,dan kemudian merencanakan pembunuhan untuk keluarga petter.
“aaaarrghhh !!! “ petter berteriak dan terbangun dari tidur nya, ia mengatur nafasnya yang tak beraturan. “ada apa ?” ternyata yang bertanya adalah pak oskar “ah ? aku dimana ?” petter mengingat-ngingat lagi, seperti nya ia tadi ada di kamar nya, kenapa sekarang ada di sebuah kamar yang tak ia kenal sama sekali. “ini kamar kepala sekolah. badan mu panas tinggi, tadi dokter denny memeriksa mu” jelas nya.
“ah dokter denny ?” petter agak bingung. “ia, mulai sekarang yang akan merawat mu jika kamu sakit adalah dokter denny” jelas pak oskar. “kamu kenapa berteriak ?” petter bingung, haruskah ia menceritakan tentang mimpinya itu ? tetapi itu hal yang konyol, itu pasti hanya mimpi biasa saja. “tidak apa,hanya mimpi buruk saja pak” jelas petter.
“ya sudah kau tidur lagi saja, aku sudah berjanji kepada ayah mu untuk menjaga mu, istirahat lah lagi, aku tidur di kamar sebelah.” Kata pak oskar. Petter melihat jam ternyata mash pukul 1 pagi, ia kembali tidur.
Keesokan paginya ketika bangun ia sudah lupa dengan mimpinya. Ia merasa belum begitu sehat, tetapi ia tak mau memanjakan penyakitnya, ia sakit karena terlalu stres, jadi ia berfikir lebih baik ia berkumpul dengan teman-temannya lagi. Ia langsung pergi ke asrama nya. Sebelumnya ia tak lupa menulis pesan dan di letakkan nya di meja, takut pak oskar mencemaskan nya.
Ia ingin sekali cepat sampai ke asrmanya. Membayangkan teman-temannya cukup membuat sakit di kepalanya berangsur menghilang.

TO BE CONTINUED
(review please)  


0 komentar

Post a Comment