Petter
segera pergi ke markas, ternyata teman-temannya ada di sana. “petter, ternyata,
orang itu benar-benar pak oskar dan pak thom.kita harus bagaimana ?” joe dan rey
begitu pucat. “kita harus bertemu dengan mereka.” Wajah joe dan rey berubah.
“kalan kenapa ?” tanya petter bingung, teman-temannya memandang ke belakang
petter sambil membelalakkan matanya, “be..beel...belakang mu...” kata rey
sambil menunjuk.
Petter
menoleh dan ternyata pak oskar dan pak thom, wajah nya begitu kusut, kantung
matanya terlihat jelas menandakan mereka tak pernah tidur. “oh anda, aku sudah
tahu semuanya” kata petter dan berjalan ke arah pak oskar dan pak thom.
“petter
hati-hati” rey berteriak. “tenang saja”petter terlihat santai. “aku sudah tau
semua nya, dan ternyata ini semua hanyalah tipuan..teman-teman kita di tipu
oleh mereka” joe dan rey begitu kaget ketika petter memeluk pak oskar dan pak
thom.
“mereka
hanya memberi kita sebuah latihan” kata petter. “bagaimana kau tahu ?” tanya
rey yang tak bisa membendung lagi rasa ingin tahu nya. “aku bertemu dengan sam
tadi si perpustakaan, di tidak di culik... ya memang dia di culik, tetapi hanya
untuk menguji kita saja. Aku menemukan pintu rahasia di perpustakaan.”
“bagaimana
cara nya ?” tanya pak oskar setengah tak percaya. “Saya mengeluarkan korek api
dan menyalakannya, saya arahkan ke arah lemari tersebut. Ternyata api nya
menari-nari yang membuktikan bahwa ada ruangan di balik lemari itu. Saya pun
melihat-lihat buku nya dan ternyata ada salah satu buku yang bergambar kunci
kecil di rak yang paling bawah, ketika saya tarik keluar lemari bukunya
bergerak, dan ketika saya melihat ke dalam ternyata ada ruangan dimana sam
berada. Dia baik-baik saja. Dia sedang mengerjakan tugas-tugas sekolah nya. Dia
pun menceritakan semuanya kepada saya.” rey dan joe merasa bersalah, mereka
langsung berlari ke arah pak thom dan meminta maaf.
“iya-iya
tak masalah, sejauh ini kalian hebat sekali kerja sama yang bagus” kata pak
oskar. “oke, saya akan ke perpustakaan dan menyuruh sam untuk keluar.” Pak thom
pun berlalu.
“kalian,
tim yang paling bagus yang pernah saya punya.kerja sama kalian, rasa
solidaritas, dan yang terpenting adalah rasa setia kawan kalian, kalian saling
melindungi satu sama lain. Kalian hebat sekali. Joe dan rey silahkan kalian
kembali ke kastil dulu aku ingin berbicara dengan mu petter” joe dan rey segera
keluar.
“petter,
lain kali jangan lakukan hal ini lagi, kau tahu ? aku dan pak thom begitu mencemaskan
mu, kami tak bisa tidur, kau tahu di luar sana banyak sekali orang jahat
berkeliaran, kau tahu, jack yang baru saja keluar dari penjara sangat membenci
ayah mu, kau bisa saja celaka, mulai sekarang, lebih baik kau tidak menggunakan
nama smith mu itu” petter seperti sedang berhadapan dengan ayah nya.
“untung
saja ayah mu memberitahu ku keberadaan mu, sehingga aku bisa sedikit bernafas
lega, setidak nya kau berada di tangan yang tepat.mulai minggu ini akan banyak
sekali mata-mata yang akan mengawasi mu jika kau ada di di luar sekolah, tapi
ku sarankan sebaiknya kau tidak berkeliaran di kota sampai penjahat itu
tertangkap lagi”
“pak
oskar, maafkan aku, sudah membuat kalian semua kerepotan. Aku tak bermaksud.
Sekali lagi maafkan aku” petter menunduk lesu. Lagi-lagi ia hanya mengikuti ego
nya saja.
“tak
masalah, ayo. Aku akan mengantarkan mu ke aula untuk makan malam.”
“pak
oskar..”
“iya,
ada apa ?”
“sebelum
jack membunuh ku, aku yang akan menjebloskan jack ke penjara lebih dahulu” pak
oskar yang mendengar semangat petter tersenyum, wajah kusut nya mulai
menghilang,wajah nya kembali di penuhi kehangatan. sesampainya aula, semua mata
langsung tertuju ke petter. Petter tak mau ambil pusing ia terus berjalan di
sebelah pak oskar. Kasak kusuk mulai terdengar, tetapi petter menghiraukannya
saja.
“petter,
kau tak apa-apa ? banyak sekali gosip tentang kepergian mu, ada yang bilang kau
di culik, ada yang bilang kau di bunuh karena tahu identitas penculik sam”
tanya jody. “aku rawat inap di rumah seorang dokter di kota,” jawab petter
tersenyum dan duduk di sebelah ke dua sahabatnya.
“tadi
apa yang kalian obrolkan di markas ?” tanya joe penasaran. “nanti saja aku
ceritakan.” Petter hanya mengaduk-aduk nasi di depannya, ia sama sekali tak
merasa lapar, ia memikirkan kata-kata pak oskar tadi. Ternyata banyak sekali
yang mengincar nyawa keluarganya. Ini kah resiko menjadi seorang pekerja
misteri ?. pikir petter.
“kau
tidak makan ?” tanya rey cemas melihat keadaan petter yang sedikit kacau. “aku
tak lapar sama sekali.” Jawabnya sambil memandang kosong ke arah piringnya.
“kau harus makan” pak thom berbicara padanya. “kesehatan mu belum pulih seratus
persen” petter hanya berdiri dan pergi dari aula. “kalian bawakan kue untuknya
kalau-kalau ia lapar” pak thomas mengusulkan dan segera bergabung ke meja pak
oskar dan guru lainnya.
Petter
berjalan ke arah asrama nya. Ternyata tak ada orang sama sekali di asrama.
Petter masuk ke kamarnya, ia meminum obatnya dan segera merebahkan diri nya. Ia
melihat arlojinya, ternyata masih pukul 6.30, ia bangun lagi untuk mandi dan
berganti pakaian.
Selesai
mandi ia begitu mengantuk, efek dari obatnya sudah mulai bereaksi. Ia
merebahkan diri nya di tempat tidur nya. Terdengar suara orang masuk ke
kamarnya, tetapi ia tak mempedulikannya. “petter ? kau baik-baik saja ?”
ternyata yang datang adalah joe.
peter
pura-pura tidur, ia memejamkan matanya, ia merasakan sepertinya joe membuka
kelambunya, dan menyentuh keningnya. “astaga” joe keluar dan berlari, petter
tak tahu kenapa joe begitu, tetapi ia tak ambil pusing. Ia pun tertidur.
ia
bermimpi aneh sekali, ia melihat sekelompok orang yang berpakaian serba hitam,
dan ia melihat seseorang yang pernah ia lihat di koran, orang itu adalah jack, petter
tak begitu jelas melihatnya. Mereka sedang berpesta,dan kemudian merencanakan
pembunuhan untuk keluarga petter.
“aaaarrghhh
!!! “ petter berteriak dan terbangun dari tidur nya, ia mengatur nafasnya yang
tak beraturan. “ada apa ?” ternyata yang bertanya adalah pak oskar “ah ? aku
dimana ?” petter mengingat-ngingat lagi, seperti nya ia tadi ada di kamar nya,
kenapa sekarang ada di sebuah kamar yang tak ia kenal sama sekali. “ini kamar
kepala sekolah. badan mu panas tinggi, tadi dokter denny memeriksa mu” jelas
nya.
“ah
dokter denny ?” petter agak bingung. “ia, mulai sekarang yang akan merawat mu
jika kamu sakit adalah dokter denny” jelas pak oskar. “kamu kenapa berteriak ?”
petter bingung, haruskah ia menceritakan tentang mimpinya itu ? tetapi itu hal
yang konyol, itu pasti hanya mimpi biasa saja. “tidak apa,hanya mimpi buruk
saja pak” jelas petter.
“ya
sudah kau tidur lagi saja, aku sudah berjanji kepada ayah mu untuk menjaga mu,
istirahat lah lagi, aku tidur di kamar sebelah.” Kata pak oskar. Petter melihat
jam ternyata mash pukul 1 pagi, ia kembali tidur.
Keesokan
paginya ketika bangun ia sudah lupa dengan mimpinya. Ia merasa belum begitu
sehat, tetapi ia tak mau memanjakan penyakitnya, ia sakit karena terlalu stres,
jadi ia berfikir lebih baik ia berkumpul dengan teman-temannya lagi. Ia
langsung pergi ke asrama nya. Sebelumnya ia tak lupa menulis pesan dan di
letakkan nya di meja, takut pak oskar mencemaskan nya.
Ia
ingin sekali cepat sampai ke asrmanya. Membayangkan teman-temannya cukup
membuat sakit di kepalanya berangsur menghilang.
TO BE CONTINUED
(review please)
0 komentar
Post a Comment